Mengapa Berkata Jujur Sangat Sulit?
 |
| sumber |
1. Sudah diajari berbuat tidak jujur sejak kecil
Tanpa disadari orang tua telah menanamkan kebohongan-kebohongan kecil pada anak sehingga anak telah terbiasa dan bersikap tak merasa bersalah ketika berkata bohong, seperti contohnya...
"De, tolong bilang sama tamu kalo mamah lagi pergi"
"Pensil siapa tuh de yang ada di meja? Udah diambil aja de lumayan"
"De, tolong angkat telpon di hape mamah terus bilang kalo mamah lagi kerja terus hapenya ketinggalan"
"....."
Semakin sering kita menanambahkan kebohongan-kebohongan kecil kepada anak, maka anak akan mengikutinya dan menjadi karakternya kelak.
2. Kejujuran tidak dihargai
Ya, itulah alasan kenapa orang sering berkata bohong karena kejujuran membuat kita tidak dihargai dan diacuhkan oleh lingkungan sekitar, membuat kita merasa serba salah. Seperti contohnya kita mengikuti ujian dan ada teman yang menyontek, orang yang menyontek itu mendapatkan nilai tinggi sedangkan yang tidak menyontek nilainya kecil dan di remedial. Teman-teman pun pasti selalu memuji orang yang bernilai tinggi tersebut bahkan guru-guru pun selalu memuji padahal mereka tidak tahu bahwa ia telah menyontek.
Selain itu, ketika kita membuat suatu prakarya dengan hasil tangan sendiri tetapi hasilnya tidak terlalu bagus, pasti diantara orang yang melihat kerap sekali meremehkannya, tetapi ada temannya yang membawa prakarya hasil kerja orang lain dan hasilnya sangat bagus, pasti orang-orang lebih menghargainya padahal mereka tidak tahu bahwa itu bukan hasil kerjanya sendiri.
3. Kejujuran menimbulkan masalah
Kejujuran memang sering menimbulkan masalah seperti contohnya kita meminta uang kepada orang tua untuk jalan-jalan bersama teman, tetapi kita malah bilang ke orang tua dengan alasan untuk membayar iuran sekolah atau untuk membeli buku, dll. Mengapa ia berbuat bohong kepada orang tuanya? Karena apabila ia jujur, orang tuanya justru akan memarahinya dan melarangnya padahal berbohong dengan orang tua itu tidak boleh dan menimbulkan dosa.
Ada lagi masalah ketika teman aku terlambat datang ke sekolah dan ia berkata jujur kepada guru bahwa ia bangun kesiangan karena habis bergadang sampai tengah malem, guru pun langsung memarahinya, menghukumnya bahkan memanggil orang tuanya. Sedangkan siswa lain yang sama-sama terlambat dengan alasan tidak ada angkutan umum, macet atau ada kecelakaan dan lainnya malah boleh masuk kelas padahal guru tidak tahu bahwa ia berbohong. Hmm...
4. Kebohongan diterima baik oleh masyarakat
Bagaimana tidak perilaku berbohong sangat berbudaya oleh masyarakat, karena setiap kita berbohong orang lain akan merespon baik kita, memuji kita, mempercayai kita, membuat kita disegani oleh orang lain, sebaliknya jika kita jujur, orang lain akan mengucilkan kita, menghina kita bahkan membenci kita. Sehingga akhirnya masyarakat selalu berbuat bohong untuk memuaskan hatinya sendiri.
Saya ngepost artikel ini bukan berarti saya sok suci dan orang yang selalu jujur, saya juga manusia biasa yang seringkali berbuat khilaf. Jadi niat saya membuat artikel ini adalah untuk saling memberi nasihat dan sama-sama belajar jujur.
Allah memerintahkan kita untuk saling memberi pesan tentang kebenaran yang artinya :
"Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran." (Al-Asr : 1-3)
Berbuat jujur itu sangat mahal maka dari itu hanya dimiliki orang yang kaya hatinya, jujur membuat kita hidup berkah kok jadi jangan takut untuk berbuat jujur, insya Allah nanti perbuatan kita dibalas juga dengan kebaikan yang lain.
0 comments