Assalamualaikum wr.wb.

Ikan hiu merupakan ikan buas yang yang tinggal di laut dan menjadi ikan yang sering ditakuti manusia jika berenang di laut. Hiu memang sering di cap buruk oleh sejumlah manusia dan sering dijadikan pembunuh yang mematikan di film-film yang beredar. Sehingga manusia terus memburu hiu agar tidak mengancam manusia yang berenang di tengah laut padahal pernyataan tersebut tidak benar.

sumber

Faktanya, manusialah yang memburu hiu, menurut peneliti dari organisasi Argus Mariner Consulting Scientists, setiap tahun 100 juta ekor ikan hiu ditangkap padahal angka kelahiran hiu sangatlah lambat, hanya 8-10 tahun sekali masa kehamilannya dan tidak mencapai 20 ekor ikan hiu dilahirkan dan belum tentu semuanya hidup.

Masyarakat memang memiliki pengetahuan terbatas tentang hiu. Padahal hiu sangat penting dalam peranan ekosistem laut. Hiu merupakan dokter laut, hiu suka memakan ikan-ikan kecil yang sakit atau sekarat karena ikan yang sakit gerakannya sangat lambat sehingga sangat mudah dimangsa oleh hiu, hal ini sangat bermanfaat sebab penyebaran penyakit pun tidak menyebar luas.

Mengapa hiu kini lebih sering diburu?
Kebanyakan ikan hiu diburu siripnya karena mempunyai harga yang sangat tinggi yaitu berkisar 150 Dollar AS semangkuk. Masyarakat juga meyakini bahwa sirip hiu memiliki kandungan zat untuk menumbuhkan gairah seksual. Seiring banyaknya permintaan konsumen yang ditawarkan dengan harga yang tinggi, pemburu pun mulai  melakukan perburuan sirip hiu yang ilegal dan diluar batas kewajaran, hiu pun ditangkap kemudian di potong siripnya dan dibuang kembali ke laut sehingga dibiarkan mati tenggelam dan kelaparan.

sumber

Menurut penelitian kesehatan, sirip hiu tidak mengandung gizi. Sup sirip memang populer di negara China dan Hongkong dengan harga yang sangat tinggi. Masyarakat hanya mempercayai mitos yang beredar padahal mitos belum tentu benar. Selain itu, masyarakat juga mengonsumsi sirip hiu untuk mengutamakan gengsi.



Kawasan perairan yang sering diincar oleh pemburu ikan hiu adalah perairan Raja Ampat yang menjadi surga lautan dengan air yang bening dan sumber daya yang melimpah. Selain itu, kawasan Indo-Pasifik pun menjadi incaran utama pemburu karena dalam data pemerintah terdapat 76 spesies hiu dinyatakan hampir punah. 

Yang lebih tragis adalah manusia seringkali menjadikan lumba-lumba dan penyu untuk dijadikan umpan menangkap ikan hiu. Lumba-lumba hanya dilukai dan diambil darahnya saja oleh pemburu setelah itu pemburu langsung membuangnya ke laut hingga mati. Selain itu, penyu juga dijadikan umpan padahal penyu merupakan hewan yang dilindungi dan sudah terancam punah, penyu biasanya diambil hatinya saja dan dibuang lagi bangkainya ke laut.

Hiu merupakan ikan tertua di dunia dan sudah ada sejak 400 juta tahun yang lalu, apabila hiu telah punah maka akan menghilangkan warisan dunia. Hiu merupakan predator dalam ekosistem sehingga apabila predator punah, maka ikan-ikan kecil pun akan sulit terkontrol populasinya sehingga akan punah juga dan menggangu bisnis perikanan.

Banyak sekali peranan ikan hiu bagi alam kita, tetapi manusia hanya mengutamakan nafsu saja sehingga tidak berpikir apa yang terjadi dengan alam kita di masa depannya. Mulai sekarang, stop mengonsumsi ikan hiu! Konsumsi saja ikan lain yang mempunyai protein lebih banyak dan nilai gizi yang lebih baik.


sumber :
www.beritasatu.com
lifestyle.okezone.com